Senin, 04 Mei 2009

BENINGAN

PENGERTIAN KETERBACAAN


Keterbacaan adalah sesuai tidaknua suatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari segi tingkat kesukarannya. ( Tampubolon 1987 : 214 )

Keterbacaan : perihal dapat dibacanya teks secara cepat, mudah dimengerti, mudah dipahami, dan mudah diingat.(KBBI : 1998)

Keterbacaan adalah keseluruhan unsur bacaan yang memengaruhi keberhasilan yang dicapai oleh sekelompok pembaca dengan bahan tersebut (Hafni, 2001:13).

Keterbacaan adalah perihal dapat dibacanya teks secara cepat, mudah dimengerti, mudah dipahami, dan mudah diingat. (depdikbud : 1998)

Keterbacaan adalah perihal dapat dibacanya teks dengan cepat, mudah dipahami. ( novia, windi : 45 )

Keterbacaan (readability) merupakan ukuran tentang sesuai tidaknya suatu bacaan bagi pembaca tertentu dilihat dari segi tingkat kesukaran / kemudahan wacananya (Harjasujana, 1996 : 106).

Keterbacaan dalam istilah bahasa Inggris disebut readability. Keterbacaan itu adalah kemampuan untuk dibaca dari seluruh unsur yang ada dalam teks (termasuk di dalamnya interaksi antar-teks) dan berpengaruh terhadap keberhasilan pembaca dalam memahami materi yang dibacanya pada kecepatan membaca yang optimal (Dale & Chall dalam Gilliland, 1972).
















MACAM-MACAM FORMULA KETERBACAAN

1. formula keterbacaan Flesch Grade Level

2. Formula keterbacaan Flesch Reading Ease

3. Formula keterbacaan FORCAST

4. Formula keterbacaan Grafik Fry

5. Formula keterbacaan Gunning’s Fog Index

6. Formula keterbacaan Dale-chall

7. Formula keterbacaan Powers-Sumner-Kearl

8. Formula keterbacaan SMOG

9. Formula keterbacaan SPACHE




























FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETERBACAAN

ada dua faktor yang berpengaruh terhadap keterbacaan yakni : Panjang pendek kalimat, dan tingkat kesulitan kata.

1. Keterpahaman Kalimat

Pemahaman siswa sekolah dasar terhadap penggunaan kalimat dalam buku teks pelajaran bergantung pada keintiman kalimat tersebut dengan siswa. Artinya, jika kalimat-kalimat itu sudah sering dikenal oleh siswa maka akan semakin tinggi keterbacaan buku teks pelajaran tersebut. Namun, berbeda dengan hal ini, secara khusus untuk pelajaran Matematika suatu teks memiliki keterbacaan tinggi apabila kalimat tersebut disajikan secara efektif, lugas, jelas dan mengungkapkan makna atau tujuan yang dimaksudkan kalimat tersebut. Hal ini pula yang menjadi penentu kedua dari tingkat keterbacaan buku teks pelajaran.

2. Keterpahaman Kosakata
Pemahaman siswa sekolah dasar terhadap penggunaan kosakata dalam buku teks pelajaran bergantung pada pengenalan mereka terhadap kosakata itu. Artinya, pemahaman mereka akan baik jika kosakata yang digunakan dalam buku Bahasa Indonesia, Sains, dan Pengetahuan Sosial itu secara berurutan sering didengar (21,40%), kosakata tersebut sudah dikenal (20,42%), dan sering digunakan (16,22%). Ini menunjukkan bahwa kondisi siswa SD pada umumnya memahami kosakata itu karena mereka sering mendengar, mengenal, dan sering menggunakan kosakata tersebut. Namun demikian, khusus untuk mata pelajaran Matematika justru tingkat pemahaman siswa terhadap kosakata yang digunakan karena kosakata tersebut sudah dikenal (23,0%) oleh mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar